Sunday, August 27, 2023

KONFIGURASI WIRELESS INTERFACE MIKROTIK ROUTERBOARD

Penulis: Lintang Qumaira Elza Putri

KONFIGURASI WIRELESS INTERFACE MIKROTIK ROUTERBOARD

Sub Topik : 

[1] Konsep Jaringan Tanpa Kabel
[2] Jenis-Jenis Standar/Protokol/Teknologi Jaringan Tanpa Kabel
[3] Mode-mode Wireless Interface Mikrotik
[4] Konfigurasi dan Pengujian Mode AP-Bridge pada Mikrotik
[5] Konfigurasi dan Pengujian Mode Station-Bridge pada Mikrotik
[6] Konfigurasi dan Pengujian Mode Station pada Mikrotik

[1] Konsep Jaringan Tanpa Kabel

    Jaringan nirkabel merupakan teknologi yang bisa menghubungkan 2 perangkat atau lebih untuk berkomunikasi tanpa menggunakan kabel. 

    Menggunakan jaringan tanpa kabel akan membantu agar tetap saling terhubung meskipun jauh dari router. Jaringan wireless menggunakan gelombang elektromagnetik untuk pengiriman data antar perangkat. 

[2] Jenis-Jenis Standar/Protokol/Teknologi Jaringan Tanpa Kabel

a) 802.11

    IEE menciptakan standar wireless yang pertama bekerja pada frekuensi 2,4 GHz yang dinamakan 802.11. Namun standar ini hanya mendukung bandwidth jaringan maksimal 2 Mbps, terlalu kecil untuk komunikasi jaringan saat ini. Oleh karna itu perangkat wireless dengan standar ini tidak diproduksi lagi.

b) 802.11b

    IEE menciptakan standar lanjutan yang bernama 802.11b yang mendukung bandwidth sampai 11 Mbps. Masih bekerja pada frekunsi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer data mencapai 11 Mbps dan jangkauan sinyal sampai dengan 30 m.

c) 802.11a

    IEE membuat ekstensi untuk standar 802.11 yang dinamakan 802.11a. Standar ini sudah mendukung bandwidth data mecapai 54 Mbps dan menggunakan frekuensi 5 GHz.

d) 802.11g

    Standar ini diciptakan denan menggabungkan kelebihan masing-masing standar 802.11a dan 802.11b. Standar ini mendukung bandwidth 54 Mbps dan menggunakan frekuensi 2,4 GHz yang berati memiliki jangkauan sinyal yang luas.

e) 802.11n

    IEE meresmikan standar ini dengan spesifikasi menyediakan bandwidth sampai 300 Mbps. Standar wireless ini menawarkan jangkauan sinyal yang lebih luas serta standar ini beroperasi 2 frekuensi yaitu 2,4 GHz dan 5 GHz.

f) 802.11ac

    Memanfaatkan teknologi wireless dual band mendukung koneksi secara bersamaan pada frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz. Menawarkan kompabilitas dengan standar 802.11b/g/n serta mendukung bandwidth mencapai 1300 Mbps pada frekuensi 5 GHz ditambah 450 Mbps pada frekuensi 2,4 GHz.

[3] Mode-mode Wireless Interface Mikrotik

a) Mode Alignment only

    Digunakan untuk membantu pada saat pointing dengan indikator beeper / buzzer pada routerboard, seperti disaat mendapat sinyal bagus beeper akan berbunyi dengan otomatis dengan menambahkan script.

b) Mode AP-Bridge

    Mode ini sering kita gunakan karna pada mode AP-Bridge ini menggunakan pemancar agar client yang berada dibawahnya bisa terkoneksi ke jaringan tersebut.

c) Mode Station

    Mode ini sering kita sebut dengan client, karna mode ini digunakan untuk penerima dari mode AP-Bridge ( Pemancar), dapat dikatakan sebagai penguat sinyal karena jarak yang jauh.

d) Mode Station-Bridge

    Mode ini hampir sama dengan mode station, dimana mode tersebut bertindak sebagai client atau memperkuat sinyal dan sekaligus membridge network, tetapi perangkat AP-Bridge nya juga harus mikrotik.

e) Mode Station-Psudobridge

    Mode ini merupakan pengembangan dari mode station, sama- sama menjadikan wireless sebagai client. Perbedaannya pada Mode Station-Pseudobridge support untuk membuat network yang sifatnya bridge network, didalam penggunaan mode ini terdapat konsekuensi dimana untuk bridging pada L2 tidak bisa dilakukan secara penuh, dalam artian mac-address sebuah perangkat yang berada dibawah perangkat wireless (PC end User) tidak terbaca pada sisi Access Point.

f) Mode Station-psudobridge-clone

    Mode ini hampir sama dengan mode station-psudobridge, perbedaannya pada mode ini bisa melakukan cloning mac address dari perangkat yang terhubung ke station (end User).

g) Mode Station-WDS

    Mode Station-WDS berfungsi sebagai penerima/client dari sebuah Access Point yang mengaktifkan protokol WDS, Kekurangan protokol WDS adalah penurunan troughput wireless hingga 50%.

h) Mode WDS-Slave

Mode WDS-Slave ini berfungsi sebagai pemancar (Access Point) sekaligus sebagai penerima (Station) atau disebut juga dengan repeater.

i) Mode Bridge

    Mode Bridge digunakan sebagai Access Point atau pemancar akan tetapi hanya bisa melayani satu client atau disebut juga dengan PTP (Point To Point), mode ini juga bisa kita gunakan untuk network yang sifatnya routing atau bridging.

j) Mode NStreme Dual Slave

    Pada dasarnya mekanisme kerja pada interface wireless adalah half duplex, akan tetapi dengan menggunakan mode ini kita dapat mengaktifkan mekanisme kerja full duplex, mode ini merupakan proprietary didalam wireless mikrotik.

[4] Konfigurasi dan Pengujian Mode AP-Bridge pada Mikrotik

Topologi


Praktikum Mandiri

Alat/bahan:
a. Routerboard Mikrotik 1 unit
b. Kabel UTP 1 unit
c. Smartphone 1 unit

Langkah-langkah Praktikum:

1) Ubah hostname sesuai nama lengkap dan jangan disingkat


2) Dapatkan IP dari sumber internet


3) Konfigurasi DNS Server


4) Konfigurasi NAT




5) Konfigurasi Wireless Interface
Mode: ap-bridge
Band: 2GHz B/G/N
SSID: AP-NAMA-LENGKAP


6) Konfigurasi IP Wireless Interface


 7) Aktifkan DHCP Server pada Wireless Interface


8) Hubungkan AP dengan Smartphone lalu periksa apakah IP sudah diberikan pada DHCP Leases

 

[5] Konfigurasi dan Pengujian Mode Station-Bridge pada Mikrotik

Praktikum Mandiri

Alat/Bahan:
a. RouterBoard Mikrotik 2 unit
b. Kabel UTP 1 Unit
c. Komputer 1 Unit

Langkah-langkah Praktikum:

1) Konfigurasi hostname menggunakan nama lengkap


2) Dapatkan IP dari ISP



3) Konfigurasi DNS Server


4) Konfigurasi NAT




5) Konfigurasi Wireless Interface
Mode: ap-bridge
Band: 2GHz B/G/N
SSID: AP-NAMA-LENGKAP


6) Konfigurasi IP Address Wireless Interface


7) Aktifkan DHCP Server pada Wireless Interface



8) Konfigurasi Hostname router ke-2


9) Scan AP yang sudah dibuat sebelumnya. Setelah itu pilih klik connect


 10) Cek pada Wireless Interface sudah terisi secara otomatis jangan diisi manual


11) Dapatkan IP dari AP


12) Konfigurasi DNS Server


14) Konfigurasi NAT




15) Konfigurasi IP ether 1 yang terhubung PC


16) Aktifkan DHCP Server ether 1


17) Pastikan PC mendapatkan IP otomatis


18) Pastikan IP sudah diberikan ke PC


19) Uji menggunakan ping dan tracer

[6] Konfigurasi dan Pengujian Mode Station pada Mikrotik

Alat/Bahan:
a. Smartphone 1 unit
b. RouterBoard Mikrotik 1 unit
c. Kabel UTP 1 unit

Langkah-langkah Praktikum:

1) Konfigurasi AP Smartphone terlebih dahulu. Setelah itu konfigurasi hostname sesuai nama lengkap





2) Scan AP dari Smartphone lalu connect


3) Dapatkan IP dari AP


4) Konfigurasi DNS Server


5) Konfigurasi NAT




6) Konfigurasi IP ether 1


7) Aktifkan DHCP Server ether 1


8) Pastikan PC mendapatkan IP otomatis


9) Pastikan IP sudah diberikan ke PC


10) Uji koneksi menggunakan ping dan tracert



Daftar Pustaka:

[1] Meilinaeka, 03 April 2023, Contoh Jaringan Nirkabel: Simak Fungsi dan Jenisnya, https://it.telkomuniversity.ac.id/contoh-jaringan-nirkabel-simak-fungsi-dan-jenisnya-2/, diakses pada 28 Agustus 2023, pada pukul 07.43
[2] Siti Nur J, 28 April 2020, Standar protokol jaringan wireless IEE 802.11, https://sitinurjannah17.wordpress.com/2020/04/28/standar-protokol-jaringan-wireless-ieee-802-11/, diakses pada 28 Agustus 2023, pada pukul 08.01
[3] Syarip Muhammad Abdillah, 04 April 2019, Mode-mode wireless pada mikrotik, https://www.syarifabdillah.web.id/2019/04/1.html, diakses pada 28 Agustus 2023, pada pukul 08.23

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Tips Mikrotik #2 - Cara Install Mikrotik CHR di VPS Ubuntu 20.04

Cara Install Mikrotik CHR di VPS Ubuntu 20.04 Pengertian Mikrotik CHR Mikrotik CHR adalah jenis mikrotik yang dapat diinstall pada perangkat...

Popular Posts