KONFIGURASI WIRELESS INTERFACE MIKROTIK ROUTERBOARD
Sub Topik :
[2] Jenis-Jenis Standar/Protokol/Teknologi Jaringan Tanpa Kabel
[3] Mode-mode Wireless Interface Mikrotik
[4] Konfigurasi dan Pengujian Mode AP-Bridge pada Mikrotik
[5] Konfigurasi dan Pengujian Mode Station-Bridge pada Mikrotik
[6] Konfigurasi dan Pengujian Mode Station pada Mikrotik
[1] Konsep Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan nirkabel merupakan teknologi yang bisa menghubungkan 2 perangkat atau lebih untuk berkomunikasi tanpa menggunakan kabel.
Menggunakan jaringan tanpa kabel akan membantu agar tetap saling terhubung meskipun jauh dari router. Jaringan wireless menggunakan gelombang elektromagnetik untuk pengiriman data antar perangkat.
[2] Jenis-Jenis Standar/Protokol/Teknologi Jaringan Tanpa Kabel
a) 802.11
IEE menciptakan standar wireless yang pertama bekerja pada frekuensi 2,4 GHz yang dinamakan 802.11. Namun standar ini hanya mendukung bandwidth jaringan maksimal 2 Mbps, terlalu kecil untuk komunikasi jaringan saat ini. Oleh karna itu perangkat wireless dengan standar ini tidak diproduksi lagi.
b) 802.11b
IEE menciptakan standar lanjutan yang bernama 802.11b yang mendukung bandwidth sampai 11 Mbps. Masih bekerja pada frekunsi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer data mencapai 11 Mbps dan jangkauan sinyal sampai dengan 30 m.
c) 802.11a
IEE membuat ekstensi untuk standar 802.11 yang dinamakan 802.11a. Standar ini sudah mendukung bandwidth data mecapai 54 Mbps dan menggunakan frekuensi 5 GHz.
d) 802.11g
Standar ini diciptakan denan menggabungkan kelebihan masing-masing standar 802.11a dan 802.11b. Standar ini mendukung bandwidth 54 Mbps dan menggunakan frekuensi 2,4 GHz yang berati memiliki jangkauan sinyal yang luas.
e) 802.11n
IEE meresmikan standar ini dengan spesifikasi menyediakan bandwidth sampai 300 Mbps. Standar wireless ini menawarkan jangkauan sinyal yang lebih luas serta standar ini beroperasi 2 frekuensi yaitu 2,4 GHz dan 5 GHz.
f) 802.11ac
Memanfaatkan teknologi wireless dual band mendukung koneksi secara bersamaan pada frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz. Menawarkan kompabilitas dengan standar 802.11b/g/n serta mendukung bandwidth mencapai 1300 Mbps pada frekuensi 5 GHz ditambah 450 Mbps pada frekuensi 2,4 GHz.
[3] Mode-mode Wireless Interface Mikrotik
a) Mode Alignment only
Digunakan untuk membantu pada saat pointing dengan indikator beeper / buzzer pada routerboard, seperti disaat mendapat sinyal bagus beeper akan berbunyi dengan otomatis dengan menambahkan script.
b) Mode AP-Bridge
Mode ini sering kita gunakan karna pada mode AP-Bridge ini menggunakan pemancar agar client yang berada dibawahnya bisa terkoneksi ke jaringan tersebut.
c) Mode Station
Mode ini sering kita sebut dengan client, karna mode ini digunakan untuk penerima dari mode AP-Bridge ( Pemancar), dapat dikatakan sebagai penguat sinyal karena jarak yang jauh.
d) Mode Station-Bridge
Mode ini hampir sama dengan mode station, dimana mode tersebut bertindak sebagai client atau memperkuat sinyal dan sekaligus membridge network, tetapi perangkat AP-Bridge nya juga harus mikrotik.
e) Mode Station-Psudobridge
Mode ini merupakan pengembangan dari mode station, sama- sama menjadikan wireless sebagai client. Perbedaannya pada Mode Station-Pseudobridge support untuk membuat network yang sifatnya bridge network, didalam penggunaan mode ini terdapat konsekuensi dimana untuk bridging pada L2 tidak bisa dilakukan secara penuh, dalam artian mac-address sebuah perangkat yang berada dibawah perangkat wireless (PC end User) tidak terbaca pada sisi Access Point.
f) Mode Station-psudobridge-clone
Mode ini hampir sama dengan mode station-psudobridge, perbedaannya pada mode ini bisa melakukan cloning mac address dari perangkat yang terhubung ke station (end User).
g) Mode Station-WDS
Mode Station-WDS berfungsi sebagai penerima/client dari sebuah Access Point yang mengaktifkan protokol WDS, Kekurangan protokol WDS adalah penurunan troughput wireless hingga 50%.
h) Mode WDS-Slave
Mode WDS-Slave ini berfungsi sebagai pemancar (Access Point) sekaligus sebagai penerima (Station) atau disebut juga dengan repeater.
i) Mode Bridge
Mode Bridge digunakan sebagai Access Point atau pemancar akan tetapi hanya bisa melayani satu client atau disebut juga dengan PTP (Point To Point), mode ini juga bisa kita gunakan untuk network yang sifatnya routing atau bridging.
j) Mode NStreme Dual Slave
Pada dasarnya mekanisme kerja pada interface wireless adalah half duplex, akan tetapi dengan menggunakan mode ini kita dapat mengaktifkan mekanisme kerja full duplex, mode ini merupakan proprietary didalam wireless mikrotik.











No comments:
Post a Comment