Subnetting IPv4 metode Classless Inter-Domain Routing(CIDR)Sesuai RFC
Oleh:Lintang Qumaira Elza Putri(Promaker39)
Pengertian Subnetting
Menurut Fathurhoho subnetting adalah subdivided network, yaitu(yang sebenarnya)adalah sebuah network, yang dibagi-bagi lagi menjadi beberapa network.
Menurut Mila Rosyida subnetting merupakan satu strategi inti dalam manajemen dan optimalisasi jaringan yang tidak hanya meningkatkan efisiensi penggunaan alamat IP tetapi juga memperkuat keamanan dan kinerja jaringan secara signifikan.
Menurut Meilinaeka subnetting adalah praktik membagi jaringan menjadi dua atau lebih jaringan.
Menurut D4M subnetting adalah teknik yang digunakan untuk memecahkan jaringan menjadi beberapa subjaringan yang lebih kecil.
Menurut Agus Prihanto subnetting adalah proses membagi sebuah network menjadi beberapa sub-network.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa subnetting adalah teknik yang digunakan untuk memecah sebuah network menjadi beberapa sub-network.
Classless Inter-Domain Routing(CIDR)
Menurut Hossein Ashtari CIDR adalah metode yang digunakan untuk menggabungkan berbagai rentang alamat IP menjadi satu rute atau jaringan.
Menurut John Burke CIDR adalah metode pengalokasian alamat IP yang meningkatkan efisiensi distribusi alamat dan menggantikan sistem sebelumnya berdasarkan jaringan kelas A, Kelas B dan Kelas C.
Menurut Agustinayosi CIDR adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D,dan Kelas E.
Menurut Ahmad Rudiansyah CIDR adalah sistem pengalamatan IP yang menggantikan sistem sebelumnya yang menggunakan jaringan Kelas A, B,dan C.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa CIDR adala sebuah metode yang digunakan untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP dengan sistem klasifikasi ke dalam Kelas A, B,dan C.
Basic Config and Prefix Notation According To CIDR
Menurut Vuller V dan T Li dalam arti yang paling sederhana, perubahan dari nomor kelas A/B/C ke prefiks tanpa kelas adalah untuk membuat eksplisit bit di alamat IPv4 32-bit yang ditafsirkan sebagai nomor jaringan(atau prefiks) yang terkait dengan situs dan yang digunakan untuk menghitung sistem akhir individu dalam situs.
Dalam notai CIDR, prefiks ditampilkan sebagai jumlah 4 oktet, seperti alamat IPv4 tradisonal atau nomor jaringan, diikuti karakter"/"(slash),diikuti dengan nilai desimal antara 0 dan 32 yang menggambarkan jumlah bit signifikan.
Misalnya, jaringan keturunan "Kelas B" 172.16.0.0, denagn network mask 255.255.0.0 didefinisikan sebagai prefix 172.16,yang "/16" menunjukkan bahwa mask untuk mengekstrak bagian jaringan dari prefix adalah nilai 32-bit dimana 16 bit yang paling signifikan adlaah yang dan 16 bit paling tidak signifikan adalah nol.
CIDR Address Strategy According To RFC
RFC 4632 CIDR Address Strategy notation addrs/block # blocks
-------- ----------- ----------
n.n.n.n/32 1 4294967296 "host route"
n.n.n.x/31 2 2147483648 "p2p link"
n.n.n.x/30 4 1073741824
n.n.n.x/29 8 536870912
n.n.n.x/28 16 268435456
n.n.n.x/27 32 134217728
n.n.n.x/26 64 67108864
n.n.n.x/25 128 33554432
n.n.n.0/24 256 16777216 legacy "Class C"
n.n.x.0/23 512 8388608
n.n.x.0/22 1024 4194304
n.n.x.0/21 2048 2097152
n.n.x.0/20 4096 1048576
n.n.x.0/19 8192 524288
n.n.x.0/18 16384 262144
n.n.x.0/17 32768 131072
n.n.0.0/16 65536 65536 legacy "Class B"
n.x.0.0/15 131072 32768
n.x.0.0/14 262144 16384
n.x.0.0/13 524288 8192
n.x.0.0/12 1048576 4096
n.x.0.0/11 2097152 2048
n.x.0.0/10 4194304 1024
n.x.0.0/9 8388608 512
n.0.0.0/8 16777216 256 legacy "Class A"
x.0.0.0/7 33554432 128
x.0.0.0/6 67108864 64
x.0.0.0/5 134217728 32
x.0.0.0/4 268435456 16
x.0.0.0/3 536870912 8
x.0.0.0/2 1073741824 4
x.0.0.0/1 2147483648 2
0.0.0.0/0 4294967296 1 "default route"
Menurut Vuller V dan T Li n adalah nilai oktet desimal 8 bit. x adalah nilai 1 hingga 7 bit, berdasarkan panjang prefiks, dipindahkan menjadi bit paling signifikan dari oktet dan diubah menjadi bentuk desimal bit yang paling tidak signifikannya dari oktet adalah nol.
Assigned Network Numbers
Menurut J Postel dan J Reynolds nomor jaringan yang tercantum disini digunakan sebagai alamat internet oleh Internet Protocol(IP). IP menggunakan bidang alamat 32-bit dan membagai alamat tersebut menjadi bagian jaringan dan bagian "istirahat" atau alamat lokal.Divisi ini memiliki 3 bentuk atau kelas.
1.Kelas A
1 2 3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
|0| NETWORK | Local Address |
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
Class A Address Menurut J Postel dan J Reynolds alamat kelas A memiliki nomor jaringan 7-bit dan alamat lokal 24-bit. Bit dengan urutan tertinggi ditentukan menjadi 0. Ini memungkin 128 jaringan di kelas A.
2.Kelas B
1 2 3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
|1 0| NETWORK | Local Address |
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
Class B Address
Menurut J Postel dan J Reynolds alamat kelas B memiliki nomor jaringan 14-bit dan alamat lokal 16-bit. Dua bit dengan urutan tertinggi diatur menjadi 1-0. Ini memungkinkan 16.384 jaringan di kelas B
3.Kelas C
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
|1 1 0| NETWORK | Local Address |
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
Class C Address Menurut J Postel dan J Reynolds alamat kelas C memiliki nomor jaringan 21-bit dan alamat lokal 8-bit. Tiga bit dengan urutan tertinggi diatur menjadi 1-1-0. Ini memungkinkan 2.097.152 menjadi kelas C.
Perhitungan Subnetting CIDR IPv4
Tabel Bantu


Sumber: https://shorturl.at/KFHKH
1.Menentukan Jumlah Subnet
Menurut Mila Rosyida untuk mengetahui berapa banyak subnet yang bisa dibentuk perlu menggunakan rumus sederhana: 2ˣ dimana x adalah jumlah bit 1 di subnet mask.
Misalnya, Jikas subnet mask adalah 11000000, yang memiliki 2 bit 1, maka 2²=4 subnet yang bisa dibentuk.
Menurut Fathurhoho untuk menentukan jumlah subnet bisa menggunakan rumus 2ˣ dimana x adalah jumlah bit 1 di subnet mask. Misalnya 11000000, yang bernilai 1 ada 2, berati 2²=ada 4 subnet yang bisa dibentuk.
Menurut Wahyu Alamsyah cara menghitung jumlah subnet=2ˣ dimana x adlaah banyak binari 1 pada oktet terakhir subnet mask(2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terkahir untuk kelas A). Jumlah subnet adalah 2²=4 subnet.
Menurut Agus Prihanto untuk menentukan jumlah subnet bisa menggunakan rumus 2ˣ dimana x adalah jumlah bit 1 di subnet mask. Misalnya 11000000, yang bernilai 1 ada 2, berati 2²=ada 4 subnet yang bisa dibentuk.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa cara menentukan jumlah subnet adalah dengan rumus 2ˣ dimana x adalah jumlah biner 1 pada subnet mask(okter terakhir pada kelas C, 2 oktet terakhir pada kelas B, dan 3 oktet terakhir pada kelas A).
Contoh:
1.Jumlah subnet dari 255.255.255.252/30
- Oktet terakhir adalah 252
- Biner 252 adalah 11111100
- Jumlah biner 1 = 6
- masukan rumus 2ˣ -> 2⁶= 64
- 64 adalah jumlah subnet yang bisa dibentuk
2.Jumlah subnet 255.255.255.0/24
- Oktet terakhir adalah 0
- Biner 0 adalah 00000000
- Jumlah biner 1 = 0
- masukan rumus 2ˣ -> 2⁰= 1
- 1 adalah jumlah subnet yang bisa dibentuk
3.Jumlah subnet 255.255.255.224/27
- Oktet terakhir adalah 224
- Biner 224 adalah 11100000
- Jumlah biner 1 = 3
- masukan rumus 2ˣ -> 2³= 8
- 8 adalah jumlah subnet yang bisa dibentuk
2.Menentukan Jumlah Host perSubnet
Menurut Mila Rosyida agar tahu berapa banyak host yang bisa digunakan dalam setiap subnet bisa menggunakan rumus 2ʸ-2, dimana y adalah jumlah bit 0 di subnet mask.
Misalnya, jika subnet mask adalah 11000000, yang memiliki 6 bit 0, maka 2⁶-2= 62 host yang dapat digunakan per subnet. Penurunan 2 untuk mengurangi alamat subnet(network)dan alamat broadcast.
Menurut Fathurhoho untuk mencari jumblah host persubnet bisa menggunakan rumus 2ʸ-2 dimana y adalah jumlah bit 0 di subnet mask. Misal 11000000, yang bernilai 0 ada 6, berati 2⁶-2= ada 62 host di setiap subnet. Dikurang 2 untuk alamat subnet(network) dan alamat broadcast.
Menurut Wahyu Alamsyah cara mencari jumlah host persubnet adalah dengan rumus 2ʸ-2dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jumlah host persubnet adalah 2⁶-2= 62 host.
Menurut Agus Prihanto untuk mencari jumblah host persubnet bisa menggunakan rumus 2ʸ-2 dimana y adalah jumlah bit 0 di subnet mask. Misal 11000000, yang bernilai 0 ada 6, berati 2⁶-2= ada 62 host di setiap subnet. Dikurang 2 untuk alamat subnet(network) dan alamat broadcast.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa cara menentukan jumlah host persubnet adalah dengan rumus 2ʸ-2
dimana y adalah jumlah biner 0 pada subnet mask(okter terakhir pada
kelas C, 2 oktet terakhir pada kelas B, dan 3 oktet terakhir pada kelas
A). Dikurang 2 untuk alamat network dan broadcast.
Contoh:
1.Jumlah host persubnet dari 255.255.0.0/16
- 2 Oktet terakhir adalah 0.0
- Biner 0.0 adalah 00000000.00000000
- Jumlah biner 0 = 16
- masukan rumus 2ʸ-2 -> 2¹⁶-2= 65534
- 65536 adalah jumlah host per subnet yang bisa dipakai.
- Oktet terakhir adalah 252
- Biner 252 adalah 11111100
- Jumlah biner 0 = 2
- masukan rumus 2ʸ-2 -> 2²-2= 2
- 2 adalah jumlah host per subnet yang bisa dipakai.
3.Jumlah host persubnet dari 255.0.0.0/8
- 3 oktet terakhir adalah 0.0.0
- Biner 0.0.0 adalah 00000000.0000000.00000000
- Jumlah biner 0 = 24
- masukan rumus 2ʸ-2 -> 2²⁴-2=16,777,214
- 16,777,214 adalah jumlah host per subnet yang bisa dipakai.
3.Menentukan Block size Tiap Subnet
Menurut Mila Rosyida block size atau ukuran blok adalah langkah yang menunjukkan seberapa besar interval antara alamat IP yang dapat digunakan dalam setiap subnet. Bisa dihitung dengan mengurangkan nilai subnet mask dari 256.
Misalnya, jikas subnet mask adalah 255.255.255.192, maka block siza adalah 256-192=64. Ini berati interval alamat IP adalah 64, misalnya 0,64,128,192.
Menurut Fathurhoho cara mencari block siza tiap subnet adalah dengan rumus subnetmask-256. Misal subnet masknya 255.255.255.192 maka 192-256=besarnya block size tiap subnet adalah 64. Disebut juga increment size atau besar intervalnya adalah 64, menjadi 0,64,128,192.
Menurut Wahyu Alamsyah cara mencari block subnet adalah dengan rumus 256-192(nilai oktet terakhir subnet mask)=64. Subnet berikutnya adalah 64+64=128,dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya 0,64,128,192.
Menurut Agus Prihanto cara
mencari block siza tiap subnet adalah dengan rumus subnetmask-256.
Misal subnet masknya 255.255.255.192 maka 192-256=besarnya block size
tiap subnet adalah 64. Disebut juga increment size atau besar
intervalnya adalah 64, menjadi 0,64,128,192.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa cara menentukan nilai block size tiap subnet adalah dengan mengurangkan 256 dengan nilai oktet terkahir subnet mask.
Contoh:
1.Nilai block subnet dari 255.255.255.192/26
- nilai oktet terkahir = 192
- masukkan rumus 256-192=64
- 64 adalah nilai block size dari /26
- 0 64 128 192
2.Nilai block subnet dari 255.255.255.128/25
- nilai oktet terkahir = 128
- masukkan rumus 256-128= 128
- 128 adalah nilai block size dari /25
- 0 128 256
3.Nilai block subnet dari 255.255.255.252/30
- nilai oktet terkahir =252
- masukkan rumus 256-252 = 4
- 4 adalah nilai block size dari /30
- 0 4 8 12 16 20
4.Menentukan Alamat Broadcast tiap subnet
Menurut Mila Rosyida alamat broadcast adalah alamat terakhir dalam rentang alamat IP yang valid dalam suatu subnet. Cukup kurangkan 1 dari alamat subnet berikutnya untuk mendapatkan alamat broadcast.
Misalnya, jika subnet adalah 0, alamat broadcast adalah 64-1=63.
Menurut Fathurhoho jika alamat broadcast subnet 0, adalah 64-1=63. Tingal dikurangi 1 dari alamat subnet berikutnya.
Menurut Agus Prihanto jika alamat broadcast subnet 0, adalah 64-1=63. Tingal dikurangi 1 dari alamat subnet berikutnya.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa cara mencari broadcast address adalah dengan mengurangkan alamat subnet sebelumnya dengan angka 1.
Contoh Soal:
- Kelas C
1.Subnetting 192.168.1.0/25
/25 -> 255.255.255.128
128 -> 10000000
Jumlah Subnet: 2¹= 2
Jumlah host persubnet: 2⁷-2= 128
Block size persubnet: 256-128= 128
Network Address: 192.168.1.0
Host Address: 192.168.1.1 - 192.168.1.126
Broadcast Address: 192.168.1.127
- Kelas B
1.Subnetting 192.168.2.0/23
/23 -> 255.255.254.0
254.0 -> 11111110.00000000
Jumlah Subnet: 2⁷= 128
Jumlah host persubnet: 2⁹-2= 510
Block size persubnet: 256-254=2
Network Address: 192.168.2.0
Host Address: 192.168.2.1 - 192.168.1.254
Broadcast Address: 192.168.1.255
- Kelas A
1.Subnetting 192.168.3.0/8
/8 -> 255.0.0.0
0.0.0 -> 00000000.00000000.00000000Jumlah Subnet: 2⁰= 1
Jumlah host persubnet: 2²⁴-2= 16,777,214
Block size persubnet: 256-0= 256
Network Address: 192.168.3.0
Host Address: 192.168.3.1 - 192.168.254.255
Broadcast Address: 192.168.255.255
Daftar Pustaka:
Fuller, Vince. Li, Tony. Yu, Jessica(Jie Yun). Varadhan, Kennan. RFC 1519.
https://datatracker.ietf.org/doc/html/rfc1519 diakses pada 12 Juni 2024 pukul 17.35
Rudiansyah, Ahmad. 2023. Apa itu CIDR?Subnet dan CIDR Dijelaskan.
https://act.net.id/blog/apa-itu-cidr-subnet-dan-cidr-dijelaskan/ diakses pada 12 Juni 2024 pukul 17.36\
Ashtari, Hossein. 2023. What Is Classless Inter-Domain Routing (CIDR)? Meaning, Working, Advantages, and Disadvantages.
https://www.spiceworks.com/tech/networking/articles/what-is-classless-inter-domain-routing/ diakses pada 12 Juni 2024 pukul 17.38
Rosyida, Mila. 2024. Mengenal Subnetting, Cara Mengatasi kekurangan Alamat IP.
https://www.domainesia.com/berita/subnetting/ diakses pada 12 Juni 2024 pukul 17.40
Fathurhoho. 2022. Belajar Konsep Dasar Subnetting dan Cara Perhitungan Subnetting.
https://ngonfig.net/subnetting.html diakses pada 12 Juni 2024 pukul 17.41
Burke, John. ____. CIDR(Classless Inter-Domain Routing or Supernetting).
https://www.techtarget.com/searchnetworking/definition/CIDR diakses pada 12 Juni 2024 pukul 17.42
Agustinayosi. 2013. Menghitung subnetting(CIDR dan VLSM).
https://agustinayosicicilia.wordpress.com/2013/10/23/menghitung-subnetting-cidr-dan-vlsm/ diakses pada 12 Juni 2024 pukul 17.43
Wahyualamsyah. ____. Perhitungan Subnetting Menggunakan Konsep CIDR.
https://wahyualamsyah.wordpress.com/2011/04/11/perhitungan-subnetting-menggunakan-konsep-cidr/ diakses pada 12 Juni 2024 pukul 17.44
Reynolds, J. Postel, J. 1985. RFC 943.
https://datatracker.ietf.org/doc/html/rfc943 diakses pada 13 Juni 2024 pukul 13.29
Meilinaeka. 2023. Subnetting:Kenali Pengertian, Mekanisme Serta Fungsinya.
https://it.telkomuniversity.ac.id/subnetting-kenali-pengertian-mekanisme-serta-fungsinya/ diakses pada 13 Juni 2024 pukul 13.32
D4M. 2023. Subnetting:Pengertian, Contoh, Tujuan, Dan Fungsinya.
https://dipa14.web.id/2023/08/04/subnetting-pengertian-contoh-tujuan-dan-fungsinya/ diakses pada 13 Juni 2024 pukul 13.34
Prihanto, Agus. ____. Subnetting IPv4.
https://cogierb201.wordpress.com/jaringan-komputer/subnetting-ipv4/ diakses pada 13 Juni 2024 pukul 13.36
Fuller, V. Li, T. 2006. RFC 4632.
https://www.ietf.org/rfc/rfc4632.html diakses pada 13 Juni 2024 pukul 14.02
No comments:
Post a Comment