Thursday, June 13, 2024

Network Fundamental - Subnetting IPv4 metode Variable Lenght Subnet Mask(VLSM)Sesuai RFC

Subnetting IPv4 metode Variable Lenght Subnet Mask(VLSM)Sesuai RFC

Oleh:Lintang Qumaira Elza Putri(Promaker39)

Pengertian Subnetting

     Menurut Meilinaeka subnetting adalah praktik membagi jaringan menjadi dua atau lebih jaringan.
 
 Menurut Agus Prihanto subnetting adalah proses membagi sebuah network menjadi beberapa sub-network.
 
    Menurut Fathurhoho subnetting adalah subdivided network, yaitu(yang sebenarnya)adalah sebuah network, yang dibagi-bagi lagi menjadi beberapa network.

    Menurut Mila Rosyida subnetting merupakan satu strategi inti dalam manajemen dan optimalisasi jaringan yang tidak hanya meningkatkan efisiensi penggunaan alamat IP tetapi juga memperkuat keamanan dan kinerja jaringan secara signifikan.  
 
    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa subnetting adalah teknik yang digunakan untuk memecah sebuah network menjadi beberapa sub-network. 

Variable Lenght Subnet Mask(VLSM)

    Menurut Fathurhoho VLSM adalah jenis perhitungan subnetting dimana panjang subnet mask yang diberikan akan disesuaikan dengan banyaknya jumlah host di setiap subnet tersebut. 

    Menurut Rahul Awati VLSM adalah subnet atau bagain segmen dari jaringan yang lebih besar dimana semua subnet mask dapat memiliki ukuran yang berbeda-beda.

    Menurut Amakiri Welekwe VLSM adalah strategi desain subnet yang memungkinkan semua subnet mask untuk memiliki ukuran variable.

    Menurut Wildanil VLSM adalah penggunaan subnet mask berbeda pada sebuah jaringan komputer, penggunaan subnet mask berbeda ini dimaksudkan untuk menyesuaikan kebutuhan pada setiap subnet terhdapat jumlah host yang tersedia.
 
    Menurut Sebakugalih metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask.

    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa VLSM adalah metode perhitungan subneting dimana panjang subnet mask yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan host yang ada.

RFC 1878

Variable Lenght Subnet Table For IPv4
Mask value:                             # of
   Hex            CIDR   Decimal           addresses  Classfull
   80.00.00.00    /1     128.0.0.0         2048 M     128 A
   C0.00.00.00    /2     192.0.0.0         1024 M      64 A
   E0.00.00.00    /3     224.0.0.0          512 M      32 A
   F0.00.00.00    /4     240.0.0.0          256 M      16 A
   F8.00.00.00    /5     248.0.0.0          128 M       8 A
   FC.00.00.00    /6     252.0.0.0           64 M       4 A
   FE.00.00.00    /7     254.0.0.0           32 M       2 A
   FF.00.00.00    /8     255.0.0.0           16 M       1 A
   FF.80.00.00    /9     255.128.0.0          8 M     128 B
   FF.C0.00.00   /10     255.192.0.0          4 M      64 B
   FF.E0.00.00   /11     255.224.0.0          2 M      32 B
   FF.F0.00.00   /12     255.240.0.0       1024 K      16 B
   FF.F8.00.00   /13     255.248.0.0        512 K       8 B
   FF.FC.00.00   /14     255.252.0.0        256 K       4 B
   FF.FE.00.00   /15     255.254.0.0        128 K       2 B
   FF.FF.00.00   /16     255.255.0.0         64 K       1 B
   FF.FF.80.00   /17     255.255.128.0       32 K     128 C
   FF.FF.C0.00   /18     255.255.192.0       16 K      64 C
   FF.FF.E0.00   /19     255.255.224.0        8 K      32 C
   FF.FF.F0.00   /20     255.255.240.0        4 K      16 C
   FF.FF.F8.00   /21     255.255.248.0        2 K       8 C
   FF.FF.FC.00   /22     255.255.252.0        1 K       4 C
   FF.FF.FE.00   /23     255.255.254.0      512         2 C
   FF.FF.FF.00   /24     255.255.255.0      256         1 C
   FF.FF.FF.80   /25     255.255.255.128    128       1/2 C
   FF.FF.FF.C0   /26     255.255.255.192     64       1/4 C
   FF.FF.FF.E0   /27     255.255.255.224     32       1/8 C
   FF.FF.FF.F0   /28     255.255.255.240     16      1/16 C
   FF.FF.FF.F8   /29     255.255.255.248      8      1/32 C
   FF.FF.FF.FC   /30     255.255.255.252      4      1/64 C
   FF.FF.FF.FE   /31     255.255.255.254      2     1/128 C
   FF.FF.FF.FF   /32     255.255.255.255   This is a single host route 

RFC 2050

    Menurut Kim Hubbard, Mark Kosters, David Conrad, Daniel Karrenberg, Jon Postel alamat IP ditugaskan kepada ISP menggunakan prosedur slow-start.  ISP baru akan menerima jumlah minimum berdasarkan permintaan segera.  Setelah itu, blok yang ditugaskan dapat ditingkatkan berdasarkan verifikasi pemanfaatan yang disampaikan ke registri regional.  Pendaftaran ibu bertanggung jawab untuk menentukan alokasi awal dan berikutnya yang tepat.

       Alokasi alamat tambahan akan memberikan ruang alamat yang cukup untuk memungkinkan ISP untuk mengalokasikan alamat selama tiga bulan tanpa meminta ruang alamat tambahan dari registri induknya.  Harap dicatat bahwa basis pelanggan yang diproyeksikan memiliki sedikit dampak pada alokasi alamat yang dibuat oleh registri induk.

       Alokasi awal tidak akan didasarkan pada pembatasan rute saat ini atau di masa depan, tetapi pada persyaratan yang ditunjukkan.

   Karena persyaratan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan ruang alamat IPv4, semua alokasi dilakukan dengan asumsi bahwa situs menggunakan masker subnet panjang variabel (VLSM) dan teknologi tanpa kelas dalam jaringan mereka.  Setiap permintaan untuk ruang alamat berdasarkan penggunaan classfull.

Cara Menghitung VLSM

    Menurut Fathurhoho tata cara menghitung subneting  VLSM adalah dengan:
 
1.Subnet dihitung dari kebutuhan host terbesar.(kebutuhan hostnya diurutkan).
2.Di VLSM tiap subnet akan dihitung lagi.
3.Networknya mengikuti dari subnet yang sudah dihitung sebelumnya.
 
    Menurut Wildanil tahap-tahap menghitung VLSM adalah sebagai berikut:
 
1.Mengurutkan subnet dari yang memiliki kebutuhan terbesar ke terkecil.
2.Menentukan prefiks yang tepat untuk masing-masing subnet.
3.Menentukan suffix network address, range host address dan broadcast.
4.Memasukkan IP Address ke dalam tabel VLSM. 

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa cara menghitung VLSM adalah:

1.Mengurutkan subnet dari kebutuhan tersebar ke kebutuhan terkecil.
2.Menentukan prefiks yang tepat untuk tiap subnet.
3.Menentukan Network address yang dihitung dari network address yang sebelumnya.
4.Menentukan Host Address dan Broadcast Address.

Contoh Soal VLSM

Tabel Perhitungan VLSM

     
    Menurut Sabakugalih contoh kasus dalam perhitungan menggunakan metode VLSM Jika hasil jumlah host yang diinginkan bisa dibagi dengan 256 maka, hasil dari pembagian ditaruh di oktet ke 3,dan jika jumlah host tidak bisa dibagi dengan 256 maka di taruh di oktet ke 4.
 
Dalam contoh kasus ini misalnya kita akan membagun sebuah jaringan internet sebuat perusahaan besar. Dengan ketentuan host yang dibutuhkan antara lain:

1.Ruang utama 1000 host
2.Ruang kedua 500 host
3.Ruang ketiga 100 host
4.Ruang server 2 host

Penyelesaian:
Dengan IP 172.16.0.0/16

1.Ruang utama 1000 host
 
    Disini dibutuhkan 1000 host yang akan terhubung dengan internet untuk mendapat 1000 host atau lebih perhatikan tabel diatas yang sesuai dengan kebutuhan host yang dibutuhkan, gunakan 2^10 = 1024 dan untuk mencari nilai network ikutilah tabel pembagian diatas, 1024/256=4. Karena bisa dibagikan dengan 256 jadi hasil pembagian tersebut, pada subnet berikutnya ditaruh oktet ke 3. Lebih lengkapnya seperti dibawah:

Dan untuk mengetahui Ip broadcast nya yakni hasil dari alamat jaringan berikutnya untuk dikurangi 1, begitu juga IP terakhirnya.
Network        : 172.16.0.0/22
IP Pertama     : 172.16.0.1
IP Terakhir    : 172.16.3.254
IP Broadcast   : 172.16.3.255
Subnet Mask    : 255.255.252.0

2.Ruang Kedua 500 host

    Untuk Ruang kedua host yang dibutuhkan atau komputer yang bisa terhubung ke internet sebanyak 500 komputer. Untuk mendapatkan 500 host atau lebih maka kita cari pemangkatan yang menghasilkan host 500 atau lebih. Dari tabel diatas yang menghasilkan 500 host yang sesuai dengan kebutuhan host yang digunakan 2^9=512 dan untuk mencari nilai network seperti tabel diatas 512/256=2. Karena masih dibagi dengan 256 maka hasil pembagian tersebut pada subnet berikutnya ditaruh pada oktet ke 3, seperti berikut:
 
Seperti penjelasan sebelumnya jika bisa dibagi 256 maka hasil dari pembagian dimasukkan ke oktet ke 3 untuk network address berikutnya. 

Network        : 172.16.4.0/23
IP Pertama     : 172.16.4.1
IP Terakhir    : 172.16.5.254
IP Broadcast   : 172.16.5.255
Subnet Mask    : 255.255.254.0
 
Seperti 2 kasus diatas dari network address:
172.16.0.0 karena pada oktet ke 3 sudah ditambah hasil dari pembagian host 1024/256=4, Jadi network address kedua menjadi 172.16.4.0. Begitu juga untuk alamat ke 3 karena bisa dibagi 512/256=2 maka untuk subnet berikutnya ditambah hasil pembagian menjadi 172.16.6.0
 
3.Ruang Ketiga 100 host
 
Untuk ruang 3 yang membutuhkan 100 host, maka konsep perhitungan kita menggunakan konsep kelas C atau bermain pada oktet ke 4. Digunakan 2^7=12. Seperti yng sudah kita bahas sebelumnya jika jumlah host yang diinginkan tidak bisa dibagi 256 maka kita taruh di oktet ke 4, karena 100/256 tidak bisa dibagi hasil untuk host ditaruh pada oktet ke 4.

Network        : 172.16.6.0/25
IP Pertama     : 172.16.6.1
IP Terakhir    : 172.16.6.126
IP Broadcast   : 172.16.6.127
Subnet Mask    : 255.255.255.128
 
4.Ruang Server 2 Host

Network        : 172.16.6.128/30
IP Pertama     : 172.16.6.129
IP Terakhir    : 172.16.6.130
IP Broadcast   : 172.16.6.131
Subnet Mask    : 255.255.255.252
 
Contoh Soal
1.SMK Dwija Bhakti ingin membangun sebuah jaringan internet di jurusan TKJ. Dengan ketentuan host yang dibutuhkan antara lain:
  • Lab 1 50 host
  • Lab 2 30 host
  • Lab 3 45 host
  • Ruang Guru 10 host
Dengan alamat jaringan 192.168.10.0/24
 
Cara Penyelesaian
1.Urutkan dari Jumlah Host yang paling besar ke paling kecil.
2.Berikan prefix yang sesuai dengan kebutuhan yang terdapat pada soal.
3.Hitung sesuai dengan alokasi IP yang diberikan.

Perhatikan penyelesaian dibawah ini:

Urutkan dari Jumlah Host yang paling besar ke paling kecil:
1.Lab 1 = 50 host
2.Lab 3 = 45 host
3.Lab 2 = 30 host
4.Ruang Guru = 10 host
 
Berikan prefix yang sesuai dengan kebutuhan yang terdapat pada soal:
 
1.Lab 1 = 50 host -> /26 -> 64 host
2.Lab 3 = 45 host -> /26 -> 64 host
3.Lab 2 = 30 host -> /27 -> 32 host
4.Ruang Guru = 10 host -> /28 -> 16 host
 
Hitung sesuai dengan alokasi IP yang diberikan: 

1.Lab 1
Network ID = 192.168.10.0/26
Range Host = 192.168.10.1 - 192.168.10.62
Broadcast ID = 192.168.10.63

2.Lab 3
Network ID = 192.168.10.64/26
Range Host = 192.168.10.65 - 192.168.10.126
Broadcast ID = 192.168.10.127
 
3.Lab 2 
Network ID = 192.168.10.128/27
Range Host = 192.168.10.129 - 192.168.10.158
Broadcast ID = 192.168.159

4.Ruang Guru
Network ID = 192.168.10.160
Range Host = 192.168.10.161 - 192.168.10.174
Broadcast ID = 192.168.10.175

Daftar Pustaka:
 
Meilinaeka. 2023. Subnetting:Kenali Pengertian, Mekanisme Serta Fungsinya. 

Prihanto, Agus. ____. Subnetting IPv4. 

Fathurhoho. 2022. Belajar Konsep Dasar Subnetting dan Cara Perhitungan Subnetting. 
https://ngonfig.net/subnetting.html diakses pada 13 Juni 2024 pukul 16.29

Rosyida, Mila. 2024. Mengenal Subnetting, Cara Mengatasi kekurangan Alamat IP. 
https://www.domainesia.com/berita/subnetting/ diakses pada 13 Juni 2024 pukul 16.29

Fathurhoho. 2020. VLSM atau Variable Lenght Subnet Mask.
https://ngonfig.net/vlsm.html diakses pada 17 Juni 2024 pukul 17.18
 
Awati, Rahul. ____. Variable Lenght Subnet Mask(VLSM). 
https://www.techtarget.com/searchnetworking/definition/variable-length-subnet-mask diakses pada 17 Juni 2024 pukul 17.19
 
Pummill, Troy T. Manning, Bill. 1995. RFC 1878.
https://datatracker.ietf.org/doc/html/rfc1878 diakses pada 17 Juni 2024 pukul 17.21

Welekwe, Amakiri. 2024. Variable Lenght Subnet Mask(VLSM)Tutorial. 

hubbard, Kim. Kosters, Mark. Conrad, David. Karrenberg, Daniel. Postel, Jon. RFC 2050.
https://datatracker.ietf.org/doc/html/rfc2050 diakses pada 17 Juni 2024 pukul 17.25

Hidayat, Muhammad Rudy. 2022. VLSM(Variable Length Subnet Mask). 

Wildanil. 2021. Variable Lenght Subnet Mask(VLSM). 

Sebakugalih. ____. VLSM. 
http://sabakugalih.blogspot.com/2015/03/vlsm.html diakses pada 14 Juni 2024 pukul 12.21

#Atswa #Promaker39 #SubnettingIPv4 #VLSM #SubenettingVLSM

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Tips Mikrotik #2 - Cara Install Mikrotik CHR di VPS Ubuntu 20.04

Cara Install Mikrotik CHR di VPS Ubuntu 20.04 Pengertian Mikrotik CHR Mikrotik CHR adalah jenis mikrotik yang dapat diinstall pada perangkat...

Popular Posts