Friday, June 14, 2024

Network Fundamental - Subnetting IPv6 Sesuai RFC

Subnetting IPv6 Sesuai RFC

Oleh:Lintang Qumaira Elza Putri(Promaker39)

Pengertian Subnetting 

    Menurut Mila Rosyida subnetting merupakan satu strategi inti dalam manajemen dan optimalisasi jaringan yang tidak hanya meningkatkan efisiensi penggunaan alamat IP tetapi juga memperkuat keamanan dan kinerja jaringan secara signifikan.

    Menurut Meilinaeka subnetting adalah praktik membagi jaringan menjadi dua atau lebih jaringan.
 
    Menurut Agus Prihanto subnetting adalah proses membagi sebuah network menjadi beberapa sub-network.
 
    Menurut Fathurhoho subnetting adalah subdivided network, yaitu(yang sebenarnya)adalah sebuah network, yang dibagi-bagi lagi menjadi beberapa network. 
 
    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa subnetting adalah teknik yang digunakan untuk memecah sebuah network menjadi beberapa sub-network.

RFC 6177

    Menurut Thomas Narten, Geoff Huston,dan Rosalea G Roberts ada sejumlah pertimbangan yang menjadi faktor penanganannya kebijakan penugasan. Misalnya saja untuk memberikan manfaat jangka panjang kesehatan dan skalabilitas infrastruktur perutean publik penting yang menangani agregat dengan baik. Juga, memberikan ruang alamat yang berlebihan dapat mengakibatkan penipisan dini ruang alamat. 
 
Dokumen ini berfokus pada pertanyaan (yang lebih sempit) tentang alamat IPv6 yang sesuai ukuran tugas untuk situs akhir. Artinya, ketika situs akhir meminta IPv6 ruang alamat dari ISP, berapa ukuran penugasan yang sesuai.
 
RFC 3177 meminta ukuran penetapan IPv6 situs akhir default dari /48. Selanjutnya, Registrasi Internet Regional(RIR) mengembangkan dan mengadopsi kebijakan penetapan dan alokasi alamat IPv6 konsisten dan rekomendasi RFC 3177 [RIR-IPV6]. Pada tahun 2005 RIR mulai membahas kembali kebijakan penetapan alamat IPv6. Sejak saat itu, APNIC, ARIN,dan RIPE telah merevisi kebijakan penetapan lokasi akhir menjadi mendorong penugasan blok yang leih kecil yaitu /56 ke situs akhir.

Subnetting IPv6

    Menurut Dhani Setiawan berikut ini adalah tata cara subnetting IPv6:
 
 
Kita pakai prefix 2001:db8:abcd:dead::/64 di contoh ini. Prefix ini, 2001:db8::/32 memang dikhususkan untuk dokumentasi.

Keterangan gambar:
  • Notasi Hex IPv6: Ini prefix IPv6 yang kita pakai untuk contoh.
  • Nomor Hex:Nomor kolom karakter heksadesimal.
  • Jumlah bit:Panjang bit di kolom hex ke sekian. Misal hex 2001, karena 2001 ada 4 kolom, panjang bitnya adalah 16, di notasi biner ditulis seperti ini 0010 0000 0000 0001. Satu hex sama dengan 4 bit biner.
Contoh Soal 1
 
Network 2001:db8::/32, bagi ke jaringan kecil /34.
Dari sini ada beberapa istilah dibawah:
  • Network: di contoh ini 2001:db8::/32. Ini network besarnya, artinya /32, bit dari 33 sampai 128 punya kita dan bisa diatur semau kita, sedangkan bit 1 sampai bit 32 bukan punya kita dan tidak bisa kita rubah.
  • Sub network atau subnet: subnet ini cabang dari network. Di contoh ini /34.

a.Jumlah subnet(y):Cara menghitungnya 2^(subnet-network). Di contoh ini network /32 dibagi ke subnet /34. Jadi 2^34-32=2^2=4. Jadi y=4.
 
b.Jumlah host dalam subnet:2^128-subnet. Dicontoh berati 2^128-34=2^94=1.980.704.1e+28.
 
c.Alamat subnet
  • Nomor Kolom Hex(x). Kembali ke gambar pertama. X ini nomor kolom di bit subnet. Dicontoh ini bit subnet 34, jadi x atau nomor kolom di kolom 9. Karena satu hex=4 bit biner, dan kolom nomor 9 ada 4 bit dari bit ke 33 sampai 36.
Sumber: https://shorturl.at/yOtsL
  • Kelipatan subnet(z). z ini dipakai untuk menghitung subnet selanjutnya. Di contoh, /32 dibagi ke /34 dan hasilnya ada 4 subnet /34. Jadi untuk mengetahui subnet /34 pertama, /34 ke dua, ke tiga, dan ke empat, caranya nomor kolom(x) ditambah kelipatan subnet(z) sama dengan subnet berikutnya.

jadi setiap kolom ada 4 bit, dan bit ini diberi nomor 1 sampai 4. Kalau bit subnet ada di nomor bit 1, maka kelipatan subnet berikutnya dengan menambahkan 8, z=8, kalau di nomor 2, maka z=4, nomor 3 z=2 dan kalau di nomor 4 maka z=1.
Jadi untuk menghitung subnet berikutnya nomor kolom (x)ditambah(z).
 
Dicontoh ini, network 2001:db8::/32 dibagi ke subnet /34 bisa diterapkan perhitungan:
  • x nomor kolom./34 ada di kolom 9.
  • y atau jumlaj subnet=4. -> 2^34-32=2^2=4
  • z kelipatan./34 ada di nomor bit ke 2, jadi z=4.
Jadi tambahkan nomor kolom x(9)dengan kelipatan z(4)sampai jumlah subnet y sama dengan 4.
 
Jawaban:
 
2001:db8::/32
1.2001:db8:0000::/34
2.2001:db8:4000::/34
3.2001:db8:8000::/34
4.2001:db8:c000::/34 

Contoh Soal 2

Diberikan network 2001:db8::/32, subnetting ke jaringan kecil /36. Berapa jumlah subnet dan apa saja networknya?
  • x nomor kolom./36 ada di kolom 9
  • y atau jumlah subnet=16. -> 2^36-32=2^4=16.
  • z kelipatan./36 ada di nomor bit ke 4, jadi z=1
Jadi tambahkan nomor kolom x dengan kelipatan z sampai jumlah subnet y sama dengan 16.
 
Jawaban: 

2001:db8::/32 
1.2001:db8:0000::/36
2.2001:db8:1000::/36
3.2001:db8:2000::/36
4.2001:db8:3000::/36
5.2001:db8:4000::/36
6.2001:db8:5000::/36
7.2001:db8:6000::/36
8.2001:db8:7000::/36
9.2001:db8:8000::/36
10.2001:db8:9000::/36
11.2001:db8:a000::/36
12.2001:db8:b000::/36  
13.2001:db8:c000::/36
14.2001:db8:d000::/36
15.2001:db8:e000::/36
16.2001:db8:f000::/36
 
Contoh Soal 3
 
3.Diberikan network 2001:db1::/32, subnetting ke jaringan /36!
 
Penyelesaian
1./36 - /32 = 4 -> 2^4 = 16 subnet
2.Hexadesimal notation(0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F)
  • 2001:db1:0000::/36
  • 2001:db1:1000::/36
  • 2001:db1:2000::/36
  • 2001:db1:3000::/36
  • 2001:db1:4000::/36
  • 2001:db1:5000::/36
  • 2001:db1:6000::/36
  • 2001:db1:7000::/36
  • 2001:db1:8000::/36
  • 2001:db1:9000::/36
  • 2001:db1:A000::/36
  • 2001:db1:B000::/36
  • 2001:db1:C000::/36
  • 2001:db1:D000::/36
  • 2001:db1:E000::/36
  • 2001:db1:F000::/36           
Contoh Soal 4 
4.Diberikan IP 2001:db3::/32, subnetting ke jaringan /33!
 
Penyelesaian
1./33 - /32 = 1 -> 2^1 = 2 subnet
2.Hexadesimal notation (0,1,2,3,4,5,6,7|8,9,A,B,C,D,E,F)
  • 2001:db3:0000::/33
  • 2001:db3:8000::/33
Contoh soal 5 
5.Diberikan network 2001:db8::/32, pecah menjadi 4 subnet!

Penyelesaian
1.bit berapa yang kalo dipangkat 2 hasilnya 4 
-> 2^n = 4 subnet
-> 2^2 = 4 subnet
2./32 + 2(bit yang dipangkat 2 tadi) = /34
3.Hexadesimal notation (0,1,2,3|4,5,6,7|8,9,A,B|C,D,E,F)
  • 2001:db8:0000::/34
  • 2001:db8:4000::/34
  • 2001:db8:8000::/34
  • 2001:db8:C000::/34
Daftar Pustaka:

Rosyida, Mila. 2024. Mengenal Subnetting, Cara Mengatasi kekurangan Alamat IP. 
https://www.domainesia.com/berita/subnetting/ diakses pada 14 Juni 2024 pukul 13.40

Meilinaeka. 2023. Subnetting:Kenali Pengertian, Mekanisme Serta Fungsinya. 

Prihanto, Agus. ____. Subnetting IPv4. 

Fathurhoho. 2022. Belajar Konsep Dasar Subnetting dan Cara Perhitungan Subnetting. 
https://ngonfig.net/subnetting.html diakses pada 14 Juni 2024 pukul 13.47
 
Lavarone, Giovanni. 2023. Subnetting IPv6:Best Practices, Nibble Concept,and RFC Guidelines.

Setiawan, Dhani. 2017. Subnetting IPv6 bisa semudah IPv4, bahkan lebih mudah. 
 
Narten, Thomas. Huston, Geoff. Roberts, G Rosalea. 2011. RFC 6177.   
https://datatracker.ietf.org/doc/html/rfc6177 diakses pada 14 Juni 2024 pukul 13.55

#Atswa #SubnettingIPv6 #Promaker39 #Subnetting #IPv6

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Tips Mikrotik #2 - Cara Install Mikrotik CHR di VPS Ubuntu 20.04

Cara Install Mikrotik CHR di VPS Ubuntu 20.04 Pengertian Mikrotik CHR Mikrotik CHR adalah jenis mikrotik yang dapat diinstall pada perangkat...

Popular Posts